Senin, 31 Desember 2012

Stres Picu Penuaan Dini

Saat terlalu lelah, wajah orang cenderung terlihat jelek atau lebih tua dengan kantung di bawah mata. Menurut peneliti di Klinik Mayo, Amit Sood, saat stres atau lelah kemampuan mengikat kulit seseorang akan menurun drastis. "Semua ini terjadi karena stres kronis, bila Anda tidak memiliki kolagen yang sehat pada kulit Anda, Anda akan memiliki kantong mata."
Selain itu, ujar Sood, stres juga dapat menurunkan tingkat pigmen melanin yang membuat kulit terlihat lebih kusam. "Sel-sel Anda secara biologis 10-15 tahun lebih tua jika Anda mengalami stres yang kronis. Kalau umur Anda 45 tahun, sel-sel itu akan membuat anda seolah berusia 60 tahun."
Lingkaran hitam yang terlihat pada kulit yang mengantung terjadi karena tubuh tidak dapat meremajakan pigmen saat kelelahan. Kantung mata itu ialah akumulasi dari cairan dalam tubuh yang biasanya terdistribusi saat tubuh beristirahat.
Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti menyarankan orang menjalani terapi atau meluangkan waktu menghibur diri untuk mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan.
GURU besar Institut Pertanian Bogor Prof Retno D Soejoedono menemukan telur Immunoglobulin Y (Ig Y), yang bisa digunakan untuk memproduksi antibodi. "Telur ini memiliki khasiat anti terhadap berbagai macam penyakit, di antaranya adalah penyakit flu burung, antitetanus dan antidiare," katanya di Bogor, Jawa Barat, Minggu (30/12). Ia menjelaskan, telur ayam yang dapat dijadikan sebagai pabrik biologis yang bisa digunakan untuk memproduksi antibodi, juga dapat digunakan sebagai imunoterapi (imunisasi masif). Retno D Soejoedono, ahli Kedokteran Hewan IPB itu melakukan uji coba pada telur, didasari karena telur ayam memegang peranan penting dan strategis dalam menopang kesehatan masyarakat. Apalagi, telur ayam merupakan sumber protein hewani yang sangat tinggi, murah, mudah disimpan dan diolah serta terjangkau oleh berbagai berbagai kalangan masyarakat. Hasil karya ciptanya itu, saat ini dalam proses tahap dipatenkan. Ia berharap karyanya dapat segera diaplikasikan pada kalangan industri, bahkan usaha ternak skala kecil. Sebutir telur temuannya itu mempunyai kandungan 50 hingga 100 mg Ig-Y setara dengan 200 mg Ig-G/40 ml darah yang dihasilkan dalam sekali pemanenan darah kelinci. "Sehingga telur sebagai pabrik antibodi dapat dikatakan sebagai proses pemanenan yang sangat sederhana," paparnya. Selain itu, telur juga dapat disimpan dengan mudah dalam jangka waktu yang nisbi lama, menghasilkan respon imun yang spesifik dan tidak memiliki efek samping karena tidak bereaksi dengan Ig-G mamalia.

Sabtu, 29 Desember 2012

ENTREPRENEURSHIP BLEND

Anda suka mendengarkan musik? Kalau iya, tentu Anda tidak asing dengan peralatan sound system, seperti stereo set, compo, audio amplifier dan lain sebagainya. Nah, kalau Anda perhatikan, selain tombol “Volume” yang biasa kita gunakan untuk memperbesar atau memperkecil suara, di panel peralatan-peralatan tersebut biasanya ada sebuah tombol yang ditandai dengan tulisan “Balance”, bukan? Gunanya tombol ini adalah untuk mengatur keseimbangan output antara kanal kiri dengan kanal kanan, sehingga suara yang keluar dari kedua speaker akan benar-benar bagus, seimbang dan menyatu secara harmonis. Pada peralatan-peralatan yang lebih canggih, fungsi itu diperkuat dengan satu set tombol geser yang diberi tanda dengan tulisan “Graphic Equalizer” (GE). Dengan mengatur posisi masing-masing tombol GE tersebut, seorang penggemar musik yang fanatik akan dimungkinkan untuk menyetel keluaran sound system nya secara lebih akurat, berdasarkan rentang frekuensi yang lebih detail. Mulai dari nada rendah (bass), nada menengah (mid-range) sampai kepada nada tinggi (treble). Dengan demikian, ia bisa menikmati alunan musik yang kualitasnya sempurna serta enak didengar. Inti dari pembahasan di atas adalah untuk menunjukkan bahwa ternyata, selalu diperlukan keseimbangan yang pas dari berbagai unsur pendukung, bila kita ingin memperoleh sesuatu yang baik, sesuatu yang bagus atau sesuatu yang “powerfull”, dari apa pun yang kita kehendaki di dunia ini. Demikian juga halnya di dunia kewirausahaan. Sebelum seorang calon entrepreneur dapat memulai kiprahnya, tentunya terlebih dahulu ia harus mampu mengatasi hambatan mental berupa keberanian memulai. Masalah keberanian inilah yang pada umumnya akan menjadi masalah “pertama dan perdana” bagi seorang calon wirausahawan.
Orang-orang tertentu, akan sangat gagah berani menghadapi fase tersebut. Sehingga dengan enteng langsung berhenti dari pekerjaannya sebagai pegawai orang lain, untuk kemudian mulai menata usaha sendiri. Di lain fihak, beberapa orang lainnya akan sangat hati-hati, bahkan terlalu hati-hati sebelum memutuskan untuk ganti profesi menjadi pengusaha. Mereka cenderung ragu untuk begitu saja meninggalkan sumber penghasilan yang selama ini menjadi penopang kehidupannya. Maka, tidak mengherankan kalau kemudian, ada saja kita mendengar kisah-kisah tragis tentang kebangkrutan orang-orang yang “terlalu berani” terjun ke dunia usaha tanpa persiapan memadai. Sebaliknya, lebih sering lagi kita menjumpai orang-orang yang berminat menjadi wirausahawan, tapi mengambil sikap kelewat hati-hati. Kenyataannya, mereka tidak pernah benar-benar berani merubah diri, dari seorang karyawan, menjadi seorang pengusaha sejati. Pada kasus yang terakhir ini, orang-orang tersebut melakukan sepak terjangnya masih sebatas tanya-kanan tanya-kiri. Atau paling-paling ikut menjadi anggota beberapa perusahaan MLM, lalu “jualan” di lingkungan teman-teman sekantor. Solusi Yang Diperlukan Untuk mengaktualisasikan diri menjadi seorang wirausahawan, diperlukan apa yang saya sebut dengan “Entrepreneurship Blend” atau “Adonan Kewirausahaan”. Adonan ini berupa perpaduan dari berbagai jenis kualitas pribadi, yang berfungsi sebagai unsur-unsur pendukung semangat kewirausahaan seseorang. Setidaknya, ada 3 (tiga) hal penunjang yang diperlukan bagi seseorang ketika yang bersangkutan pertama kali berniat menerjuni bidang usaha. Hal-hal itu dalam bahasa Inggris disingkat dengan BSC, terdiri dari Bravery, Smartness dan Creativity. Dalam bahasa Indonesia, disebut dengan 3K, yaitu Keberanian, Kecerdikan dan Kreativitas. Dua hal yang pertama, Bravery dan Smartness, atau Keberanian dan Kecerdikan, cenderung merupakan 2 hal yang bertolak belakang. Ia berperan seperti tombol “balance” pada perangkat sound system. Tombol ini bila diputar ke kiri, mengakibatkan suara di kanal kiri menjadi besar, suara di kanal kanan mengecil. Begitu sebaliknya. Keberanian dan Kecerdikan seringkali juga mengambil perilaku seperti itu. Mereka yang keberaniannya besar, cenderung tidak smart, sehingga kadang-kadang bertindak ceroboh. Contohnya, orang-orang yang disebut di bagian atas tadi. Mereka dengan enteng terjun ke dunia bisnis tanpa perhitungan, untuk kemudian kolaps. Sementara itu, mereka yang terlalu smart, pada akhirnya kehilangan bravery sama sekali. Sehingga tidak pernah mewujudkan impiannya menjadi usahawan yang bebas merdeka. Itu sebabnya, setiap orang yang mau menjelma dari seorang karyawan menjadi seorang usahawan, harus “menyetel” tombol Balance nya sedemikian, sehingga tingkat keberanian dan tingkat kecerdikannya harus betul-betul proporsional. Dia harus pemberani, tapi dalam waktu yang sama ia juga harus cukup hati-hati. Jika kedua hal tersebut sudah teratasi dengan baik, maka tiba gilirannya untuk memainkan tombol Volume. Guna menjamin berputarnya roda usaha, seorang pemula perlu meningkatkan intensitas kewirausahawannya dengan mengerahkan segenap daya kreativitasnya agar dapat menghasilkan produk-produk spesifik yang berkualitas. Produk yang tidak akan mudah ditiru atau dijiplak oleh orang lain, sehingga tidak mudah pula mendatangkan persaingan tidak sehat yang dilakukan kaum pembajak dan oportunis. Dengan tiga aspek di atas, Keberanian, Kecerdikan serta Kreativitas (3K), dapat dijamin bahwa seorang wirausahawan akan berhasil menciptakan serta menggerakkan roda usahanya di tahap-tahap awal. Sedangkan untuk kesinambungan ke depan, ia harus pula memperlengkapi diri dengan sebanyak mungkin nilai-nilai positif, seperti attitude, integritas, proaktivitas, inisiatif, keuletan, kepemimpinan dan lain sebagainya. Sebagaimana tombol-tombol Graphic Equalizer, yang menjadikan perangkat sound system kelas atas semakin canggih, seorang wirausahawan pemula pun akan dapat menjadikan dirinya sebagai ideal entrepreneur yang profesional dan tangguh. mudah-mudah an ya..Amiin...

Selasa, 18 Desember 2012

Prinsip Dasar dalam Berwirausaha Pemula

1. ( jangan taruh telur dalam satu keranjang ) jangan one man show, lebih baik berpartner dengan rekan yang memiliki keahlian berbeda dengan kita. 2. Lebih baik dapat untung 100 perak tapi laku 1000 daripada untung seribu tapi laku 10 3. Karyawan perlu inspirasi, maka wirausaha tidak boleh gampang frustasi akan kegagalan, karena akan menjatuhkan mental karyawan 4. Bila dalam suatu usaha kita gagal, jangan ganti/ pindah haluan dengan usaha lain, karena kegagalan bisa menjadi investasi kita untuk menganalisa kegagalan tersebut. Sedangkan dengan ganti haluan, maka kerugian kita tak menjadi berharga. 5. Dalam usaha yang terpenting adalah: eksistensi perusahaan bukan orang-orang yang mendirikannya, artinya semakin lama perusahaan tersebut bertahan semakin dikenal oleh pelanggan, maka jagalah nama baik usaha kita. 6. Selalu utamakan informasi dan inovasi, misal : dari pada sibuk mencari kartu nama pelanggan, kenapa tak pakai media dunia maya yang jauh lebih murah . ( di facebook, ada namanya pasang iklan, dengan tarif usd 100 ( 900.000 ) per dua ribu orang yang mengklik usaha yang kita jalankan.. disitu kita bisa memilih siapa target yang akan dipasarkan. ( misal , kita mau jualan produk musik, maka saat mencari pelanggan di dunia maya seperti FB, kita pilih orientasi pemasaran ke usia 15 - 25 tahun, yang memiliki hobi musik ). Bila kita usaha makanan, diperluas ke umur 15- 50 tahun yang memiliki hobi travelling, kuliner atau makan dan lokasinya di sekitar lokasi usaha tersebut, data base di fb itu teregister , seperti: interest,home town, hobby dan favorite, setiap pengguna FB yang sudah berjumlah kisaran 10 juta orang di Indonesia.( konsumen/ pelanggan potensial ) 7. Jangan pernah mengharapkan buka usaha langsung untung ( perkuat mental ) namun bila berhasil syukurilah, namun jangan jadikan hal tersebut menjadi barometer, karena hanya akan menjatuhkan mental. 8. Etos kerja dalam usaha adalah: kerja, bila sudah membesar baru etika bisnis. 9. Dalam usaha harus pikirkan resikonya, analisa resiko bukan analisa keuntungan, karena keuntungan adalah hasil jerih payah bukan analisa. Namun bukan berarti setelah kita tau resiko juga jadi menciutkan hati. prinsipnya ..berani melangkah. 10. Hindari kecendrungan polemik dalam usaha ( polemik bisa banyak bentuknya, menyertakan pacar atau istri dalam usaha, atau partner sama rekan yang pikirannya negatif ) kelak akan menguras energi, sedangkan dalam usaha, energi kita sebaiknya digunakan untuk pengembangan usaha. Pada akhirnya, prinsip paling utama adalah motivasi. Apa yang memotivasi diri kita untuk berwira usaha: banyak motivasinya: manafkahi keluarga, menantang diri kita menjadi lebih baik, atau memperbaiki masadepan kita. Namun Motivasi terbesar yang kita harus mengerti adalah.. Mensejahterakan pegawai, artinya kitapun ikut serta dalam pemerataan ekonomi bangsa dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. Inilah tujuan terbesar, menjadi manusia yang berguna bagi masyarakat dan bangsa. Jangan sekalipun mengejar kekayaan untuk dijadikan motivasi, karena kekayaan tidak memiliki batas, dan pada akhirnya akan selalu membuat kita tidak puas, dan melakukan sesuatu yang tak pantas untuk meraihnya. Pada akhirnya motivasi kita bisa menjadi senjata makan tuan. Bulatkan tekadmu, siapkan langkahmu, bekalkan dirimu dengan analisa, perkuat mentalmu, apa motivasimu? inilah Prinsip wirausaha salam hangat Untuk mempraktekkan artikel ini saya membuat INI

Minggu, 09 Desember 2012

Kenali Gejala Penyakit Lewat Urine

Urin sehat berwarna bening atau jernih kekuningan.
Apakah Anda pernah memperhatikan warna urin saat berkemih? Urin yang sehat biasanya berwarna kuning jernih hingga kuning pucat. Urin merupakan cairan sisa yang diekskresikan ginjal. Cairan ini memiliki kandungan utama air dengan bahan terlarut sisa metabolisme seperti urea, sulfat, amonia, potasium, sodium, fosfat, dan magnesium. Memperhatikan warna urin merupakan cara cepat untuk mendeteksi tingkat dehidrasi. Semakin pekat warna urin mengindikasikan tingkat dehidrasi yang semakin parah. Namun lebih dari itu, warna urin juga bisa menunjukkan indikasi awal penyakit tertentu, seperti dikutip Times of India: • Kuning Tak perlu khawatir jika warna urin Anda bening kekuningan. Yang perlu Anda waspadai ketika warnanya kuning terang karena itu menandakan tubuh kekurangan cairan. Ini bisa terjadi akibat asupan zat cair yang kurang atau aktivitas yang terlalu banyak menguras keringat. Pencegahan terbaik adalah minum minimal delapan gelas setiap hari. • Kuning pekat Kondisi ini bisa jadi efek asupan obat-obatan tertentu yang masuk ke tubuh. Namun, ini tak bisa dianggap remeh. Konsultasikan ke dokter karena warna urin semacam ini bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan seperti gangguan liver dan hepatitis. • Putih susu Warna ini seringkali menjadi pertanda adanya pertumbuhan bakteri di dalam saluran kemih. Mengindikasikan infeksi saluran kencing atau gejala batu ginjal. • Merah atau merah muda Warna urin semacam ini bisa terjadi akibat konsumsi makanan dengan pewarna merah alami. Namun dalam sejumlah kasus serius, ini mengindikasikan adanya kontaminasi darah dari ginjal. Jika disertai nyeri di perut dan demam, ini juga bisa mengindikasikan infeksi kandung kemih. • Oranye Warna urin menyerupai kulit jeruk mungkin terjadi akibat efek samping obat-obatan yang Anda konsumsi. Tanyakan kepada dokter tentang kondisi ini. Terlalu banyak asupan makanan artifisial berwarna juga bisa menjadi pemicu. • Cokelat teh Bisa akibat efek samping dari obat tertentu. Namun, bisa juga menunjukkan adanya kelainan hati, terutama bila disertai dengan wajah pucat kuning dan kulit kuning. Pipiet Tri Noorastuti, Shalli Syartiqa

Sabtu, 08 Desember 2012

Mari Merenungkan Kisah Ini... ******

> Terima kasih, Allah..! > > Seseorang > bercerita, aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan > seorang > malaikat menemaniku serta menunjukkan keadaan di surga. > Memasuki suatu ruang kerja yang penuh dengan para > malaikat. > Malaikat yang mengantarku berhenti di depan > ruang kerja pertama dan berkata," > Ini adalah Seksi Penerimaan. > Disini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah, > diterima". > Aku > melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat > ini begitu > sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah > seluruh > permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di > seluruh dunia. > Kemudian,.... > aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang > panjang. > lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua. > Malaikat-ku berkata, > "Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman. > Disini, kemuliaan dan rahmat yang diminta manusia diproses > dan dikirim ke manusia-manusia yang masih > hidup yang memintanya". > Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. > Ada banyak malaikat > yang bekerja begitu keras karena ada begitu > banyaknya permohonan yang > dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi. > Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada > ujung terjauh koridor > panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu > ruang kerja yang sangat kecil. > > Yang sangat mengejutkan aku, > > hanya ada satu malaikat yang duduk > disana, hampir tidak melakukan apapun. > "Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata Malaikatku > pelan. > Dia tampak malu. > "Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan > disini?", tanyaku. > Menyedihkan", Malaikat-ku menghela napas. " > Setelah manusia menerima rahmat > yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang > mengirimkan pernyataan terima kasih". > "Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas Rahmat > Tuhan?", tanyaku. > "Sederhana sekali", jawab Malaikat. > "Cukup berkata, > 'ALHAMDULILLAHI RABBIL AALAMIIN, > Terima kasih, Tuhan' ". > "Lalu, rahmat apa saja yang perlu kita syukuri?", tanyaku. > Malaikat-ku menjawab, > "Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, > Pakaian yang menutup tubuhmu, > atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, > Maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini. > "Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, > dan uang-uang receh, > maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia. > "Dan jika engkau mendapatkan pesan ini di komputermu,engkau > adalah bagian dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan > itu. > Juga.... > "Jika > engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan > daripada kesakitan > ...engkau lebih dirahmati daripada begitu banyak orang > di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari > ini. > "Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam > perang, kesepian dalam > penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan > yang amat sangat .... > Maka,engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia". > "Jika,........engkau dapat menghadiri Masjid atau pertemuan > religius tanpa ada ketakutan akan penyerangan, penangkapan, > penyiksaan, > atau > kematian ...M a k a,.... engkau lebih dirahmati daripada 3 > milyar orang > didunia. "Jika,....orangtuamu masih hidup dan masih berada > dalam > ikatan pernikahan ...Maka,.....engkau termasuk orang yang > sangat jarang."Jika engkau dapat menegakkan kepala dan > tersenyum, > maka,.....engkau > bukanlah seperti orang kebanyakan,engkau unik dibandingkan > semua mereka > yang berada dalam keraguan dan keputusasaan. > "Jika,...engkau dapat > membaca pesan ini, > maka engkau menerima rahmat ganda yaitu > bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu, berpikir bahwa > engkau > orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa,engkau lebih > dirahmati > daripada > lebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapat > membaca sama > sekali".Nikmatilah hari-harimu, hitunglah rahmat yang telah > Allah > anugerahkan kepadamu. Dan jika engkau berkenan, kirimkan > pesan ini ke > semua teman-temanmu untuk mengingatkan mereka betapa > dirahmatiNya kita semua.