Jumat, 30 November 2012

Indonesia Prakarsai Pengakuan Palestina Di PBB

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan bahwa Indonesia ikut memprakarsai keputusan PBB untuk mengakui Palestina sebagai “negara peninjau”. “Indonesia bukan hanya mendukung tetapi ikut memprakarsai resolusi tersebut dengan beberapa negara lainnya, sebagai ko-sponsor,” kata Marty dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat(30/11). Keputusan pengakuan Palestina sebagai “negara peninjau” diambil melalui proses pemungutan suara dalam sidang Majelis Umum yang dilakukan sore hari waktu New York pada 29 November. Presiden Mahmoud Abbas datang langsung ke Markas Besar PBB untuk menyampaikan keinginan Palestina tersebut. Dengan pengesahan itu, Palestina diakui sebagai sebuah negara oleh masyarakat internasional dan memiliki hak untuk berperan aktif dalam seluruh badan-badan PBB.”Pengesahan Palestina menjadi ‘negara peninjau’ di PBB memiliki simbol politik yang sangat penting dalam diplomasi,” kata Marty. Dalam pernyataan yang disampaikan Marty pada kesempatan pertemuan tersebut, Indonesia menegaskan sekali lagi bahwa masyarakat internasional harus mengambil langkah nyata bagi upaya mewujudkan hak-hak rakyat Palestina untuk merdeka dan berdaulat.
“Waktunya telah tiba bagi masyarakat Internasional untuk melakukan tindakan yang benar. Dunia tidak boleh lagi menutup mata terhadap penderitaan rakyat Palestina yang telah berlangsung lama,” tegas Marty. Indonesia menyampaikan bahwa meskipun terdapat berbagai rintangan yang besar oleh kekuatan penjajah, rakyat Palestina telah membangun dan memiliki kemampuan untuk berperan sebagai sebuah negara. Untuk itu, Marty melanjutkan, tidak ada alasan masyarakat internasional menolak permohonan Palestina menjadi Negara Peninjau. Bahkan Indonesia juga menyampaikan agar aplikasi Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB dapat segera terwujud.”Keanggotaan Penuh Palestina di PBB sesuai dan konsisten dengan visi ‘two-State solution’,” kata dia. Dalam kesempatan tersebut, Indonesia juga menekankan pentingnya dimulainya kembali proses perdamaian dan penciptaan kondisi yang kondusif untuk memulai kembali proses perundingan damai, termasuk dihentikannya pembangunan pemukiman Israel yang tidak sah dan penghukuman kolektif yang tidak berperikemanusiaan. Di saat yang sama Indonesia juga menegaskan arti penting dialog yang dilakukan di antara rakyat Palestina. Resolusi Majelis Umum PBB yang mengesahkan Palestina sebagai “negara peninjau” didukung oleh 138 negara, sembilan negara menolak dan 41 negara mengambil posisi abstain. Sumber : http://beritasore.com/

Kamis, 29 November 2012

Sejarah Internet

Sejarah Internet dan Perkembangan Internet Sejarah dari adanya intenet dimulai pada tahun 1969 ketika itu Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency(DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana cara menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.
Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan “at” atau “pada”. Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex. Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network. Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link. Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet Protokol atau IP yang kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET.
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat manjadi 10.000 lebih. Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan. Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau Worl Wide Web. Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the internet. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia langsung berubah. Di tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape Navigator 1.0.

Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi

Kita semua menyadari bahwa Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sangatlah berperan penting bagi kehidupan manusia. Selain selain sebagai salah satu media informasi, mempercepat komunikasi, TIK juga memudahkan manusia dalam menyelesaikan segala macam urusannya.
Berikut dibawah ini beberapa peranan penting Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam berbagai bidang kehidupan manusia : 1. Bidang Penerbangan Mengatur jadwal penerbangan (flight scheduling). Mengatur perubahan jadwal terbang secara mendadak (itinerary change). Mengatur sistem penjualan tiket dan reservasi penerbangan (real time reservation). Mengatur sistem komunikasi kepada pilot-pilot pesawat mengenai apa yang harus dilakukan (flight progress checks). 2. Bidang Perbankan Mengatur pelayanan rekening kepada nasabah. Menyediakan mesin teller otomatis atau anjungan tunai mandiri (ATM). Dengan perangkat ini, pihak bank dapat memberikan kemudahan kepada nasabah untuk melakukan transaksi walaupun pada saat libur. 3. Bidang Perdagangan Menyediakan sistem jaringan yang terkoneksi melalui alat bantu scanner (pemindai). Menyediakan alat bantu konsumen untuk melakukan pengecekan harga. 4. Bidang Perkantoran Menyediakan mesin penjawab telepon secara otomatis. Menyediakan alat pengolah kata dengan mesin komunikasi berupa teleks dan faksimile. 5. Rumah Masa Depan Peranan TIK dalam rumah masa depan yang berdasar pada home automation adalah ketersediaan alat pemantau bahaya yang dapat memberitahukan pencurian, kebakaran, dan kebocoran gas. Alat ini berfungsi secara otomatis dan diperintah lewat saluran telepon.

Senin, 26 November 2012

MENANGKAL EKSES NEGATIF TIK

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menjadi bagian utama penentu gerak peradaban umat manusia dewasa ini. Baik itu bidang ekonomi, perdagangan, pertahanan keamanan, bidang sosial, maupun pendidikan, tidak ada satupun yang tidak tersentuh oleh teknologi informasi dan komunikasi. Saat ini, TIK telah berkembang sangat jauh memberikan ruang lingkup yang sangat besar untuk mengorganisasikan segala kegiatan melalui cara baru, inovatif, instan, transparan, akurat, tepat waktu, dan lebih baik. Perkembangan TIK yang pesat tentunya menimbulkan tidak hanya dampak positif tetapi juga dampak negatif bagi masyarakat. Salah satunya yaitu pengaksesan situs porno yang begitu bebasnya. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk membatasi akses situs porno adalah melalui pemblokiran, hanya saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit”, ungkap Kepala BPPT, Marzan Aziz Iskandar saat wawancara dengan salah satu majalah di ruang kerjanya
Menurut Kepala BPPT, cara yang paling efektif meminimalisir dampak negatif penggunaan TIK adalah dengan menerapkan sistem pendidikan berbasis agama bagi generasi muda. Karena nilai agama tersebut yang akan menjadi filter efektif untuk mencegah masyarakat mengakses situs porno. Metode seperti ini telah diimplementasikan di Banda Aceh melalui penerapan Banda Aceh Islamic Cyber City (BAICC). Pemblokiran, lanjut Marzan dapat dilakukan bukan hanya pada handsetnya saja, tetapi juga dari pengguna internet di warnet yang jumlahnya jauh lebih besar dan yang lebih efektif lagi pemfilteran dari segi operator atau provider telekomunikasi. Hal senada diungkapkan oleh Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Informatika BPPT, Hammam Riza. “Dalam Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), sudah ada himbauan untuk melakukan pemblokiran pada situs porno. Seperti di Banda Aceh dilakukan dengan memasang Domain Name System (DNS), sehingga masyarakat dibatasi bahkan tidak dapat mengakses situs tersebut. Jadi seharusnya, dari sisi operator lah yang notabenenya internet provider yang seharusnya diminta untuk pemblokiran. Handset dan PC itu sama saja, keduanya hanya merupakan alat untuk mengakses internet dimana situs-situs internet itu ada, jelas Hammam.

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BAHASA MELALUI PERISALAH

Teknologi kebahasaan merupakan salah satu motivasi kita untuk melakukan riset Perisalah. Bahasa Indonesia adalah aset bangsa dan sudah sewajarnya kita sebagai warganegara Indonesia, menguasai bahasa Indonesia dari segala aspek. Baik aspek seperti tata bahasanya, teknologinya dan komputasinya”, ungkap Perekayasa Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK), Oskar Riandi, saat diwawancarai salah satu majalalah di ruang kerjanya Sejak tahun 1998, lanjut Oskar, BPPT telah melakukan riset khusus kebahasaan dengan membuat aplikasi untuk mengenali angka yang masih sangat sederhana. Hingga saat ini BPPT terus berupaya mengembangkan teknologi kebahasaan, untuk mewujudkan kemandirian bangsa dalam bidang teknologi kebahasaan. Menurutnya, jika segi komputasi dalam teknologi bahasa sudah dapat dikuasai, tentunya Bangsa Indonesia akan semakin mampu membuat aplikasi-aplikasi terkait bidang telekomunikasi. “Nantinya tentu saja akan berujung pada meningkatnya kemampuan industri dalam negeri dalam menghasilkan produk-produk yang menggunakan teknologi bahasa. Hal ini juga akan berimbas pada meningkatnya daya saing industri dalam negeri, jelas Oskar.
Berbicara mengenai teknologi kebahasaan, BPPT telah berhasil mengembangkan sebuah alat pengubah speech menjadi text atau yang biasa dikenal perisalah rapat. Pengembangan perisalah ini, dilatarbelakangi oleh permasalahan notulensi yang biasa dilakukan disetiap rapat, di instansi manapun. Selain membutuhkan waktu penulisan yang lama, kendala lain yang sering dihadapi adalah sulitnya menentukan siapa yang sedang bicara dan pada menit keberapanya. Kesulitan juga ditemui dalam menentukan intisari dan pengambilan keputusan rapat, karena recording yang biasa dilakukan mudah dihapus dan manajemen arsip rapat yang tidak secara elektronik. Dari segi keamanan data, Oskar menerangkan bahwa setiap suara yang selesai terekam dan masuk ke server lalu akan diberi digital signature, jadi tidak memungkinkan perubahan termasuk admin tidak dibolehkan merubah. Karena apabila ada sentuhan didalam data suara akan diketahui dari konsistennya, dan tanda tangan digitalnya pun akan berubah.
Akhir 2010 lalu, perisalah telah mentranskrip ruang sidang pleno di Mahkamah Konstitusi (MK) pada tanggal 2 Agustus - 2 September 2010. MK sebagai lembaga peradilan pertama di Indonesia sekaligus institusi pertama yang secara resmi menggunakan Perisalah rapat otomatis, katanya. Pengakuan produk Perisalah Tahun 2009 Komponen perisalah mendapat 3 penghargaan dari 101 Inovasi Indonesia paling perspektif dari Ristek dan Bisnis Inovation Center. Lalu tahun 2010 mendapatkan penghargaan sebagai Juara I kategori Research and Development (R&D) pada ajang lomba Indonesia ICT Award (INAICTA) 2010 dan Ristek Award pada Hari Kebangkitan Teknologi Nasional sebagai teknologi inovatif dan mendapat lencana pembangunan untuk pengembangan Perisalah dan perangkat aksesibilitas penyandang cacat dan menjadi nominator di Asean Pasific Award.
Saat ini, perisalah sudah memasuki tahap komersialisasi. Dalam hal ini BPPT sebagai lembaga litbangyasa bersinergi dengan PT. INTI. “BPPT berperan dalam membuat prototipe, dan PT. INTI tertarik untuk membiayai dari prototipe ke bentuk yang komersial. Karena ketika akan diimplementasikan pada tataran yang lebih luas sesuai dengan demand masyrakat, tidak dapat digunakan begitu saja tapi harus di scale up, dan membutuhkan sentuhan investasi yang tidak sedikit, ungkap Oskar lagi. Sebagai salah satu program prioritas nasional dan telah ada di RPJM 2010-2014. Kedepannya, perisalah akan dikembangkan dengan membuat adaptasi pengguna (speaker adaptation), sehingga dapat meningkatkan akurasi. Pada tahun 2012, kami mentargetkan untuk mengembangkan multi languange transcription. Jadi ketika rapat internasional, apabila kita berpidato bahasa Indonesia suara yang keluar berbahasa inggris, begitu sebaliknya, jelas Oskar.